Ketika napas masuk dan napas keluar menyatu, pada saat ini, sentuhlah pusat yang tidak memiliki energi, dan penuh energi. Itulah teknik yang ketiga. Kita terbagi menjadi pusat dan pinggiran. Tubuh adalah pinggirannya. Kita tahu tubuh, kita tahu pinggirannya. Kita tahu kelilingnya, tapi kita tidak tahu di mana pusatnya. Ketika nafas keluar menyatu dengan nafas masuk, ketika keduanya menjadi satu, ketika Kamu tidak dapat membedakan, apakah itu nafas keluar, atau nafas masuk, ketika sulit untuk membedakan dan menentukan, apakah nafas keluar atau masuk, ketika nafas sudah masuk dan mulai keluar, terjadilah momen peleburan. Nafas tidak keluar atau pun masuk. Nafasnya statis. Ketika bergerak keluar, ia bersifat dinamis. Ketika nafas masuk, ia dinamis. Ketika tidak ada keduanya, ketika tidak bersuara, tidak bergerak, Kamu berada dekat dengan pusat. Titik perpaduan napas masuk dan keluar, adalah pusat mu. Lihatlah seperti ini: ketika nafas masuk, kemana perginya? Ia menuju ke pusat mu, menyentuh pusat mu. Saat nafas keluar, keluarnya dari mana? Ia bergerak dari pusat mu. Pusat mu harus disentuh. Itulah sebabnya mistikus Tao dan mistik Zen mengatakan, bahwa kepala bukanlah pusat. Pusar, adalah pusat mu. Nafas sampai ke pusar, lalu keluar. Ia menuju ke pusat. Ia adalah jembatan antara Kamu dan tubuh mu. Kamu mengetahui tubuh, tetapi Kamu tidak mengetahui di mana pusatnya. Nafas terus-menerus menuju ke pusat, lalu keluar. Tetapi kita tidak mengambil napas dalam jumlah yang cukup. Oleh karena itu, biasanya nafas tersebut tidak benar-benar sampai ke pusat. Itulah sebabnya, semua orang merasa tidak terpusat. Di seluruh dunia modern, mereka yang bisa berpikir, merasa kehilangan pusat perhatiannya. #kesadaran #napas #meditasi
#foryoupage #foryou #fyp #fy #fypシ #kidd #napas